Beda jaman dulu dengan jaman sekarang. Tidak hanya cara orang bekerja, tapi juga cara orang bermain, termasuk memberikan hiburan kepada anak kecil. Itulah kenapa banyak anak kecil jaman sekarang lebih sering terpapar dengan aplikasi dan game di gadget ketimbang permainan tradisional yang turun-temurun di setiap daerah.
Sering terpapar dengan gadget tentu ada dampak positif dan negatif. Dampak positif tentu dengan big data dan teknologi tepat guna, kita bisa memberikan banyak informasi dan mengkurasinya untuk si kecil. Tapi ada dampak negatifnya yang mau tidak mau juga terkena imbas terpapar gadget yaitu screen time.
Sesuai dengan artinya screen dan time, screen adalah layar, time adalah waktu. Jadi screen time adalah waktu yang digunakan untuk mengakses benda elektronik (umumnya) yang menggunakan layar: smartphone, televisi, video games, tablet, dan lainnya. Khusus untuk penggunakan smartphone, talbet atau smart tv, kita bisa mengakses screen time kita, rata-rata per hari, per minggu dan seterusnya.
Untuk para orang tua, remaja atau orang yang sudah bekerja, khususnya yang mayoritas waktunya di depan layar (laptop. PC, smartphone) mungkin sudah biasa atau lebih tepatnya bisa lebih menjaga ketimbang si kecil. Di penelitian yang dilakukan oleh American Academy of Pediatric (AAP) merilis
Tidak merekomendasikan penggunaan media pada anak kurang dari 2 tahun karena anak sedang mengalami perkembangan di bidang kognitif, bahasa, sensorik-motorik, dan kemampuan sosial emosional.
Sangat disarankan penggunaan screen time untuk anak berusia 2 tahun dan batasi penggunaan tidak lebih dari 2 jam setiap harinya untuk anak berusia lebih dari 2 tahun.
Bukan menjadi pemandangan yang aneh lagi di jaman sekarang ketika kita melihat anak kecil sudah mengenakan kacamata atau alat bantu baca dikarenakan terlalu sering terpapar gadget. Selain berpengaruh ke penglihatan, beberapa pengaruh terhadap anak terkait dengan scren time adalah
- Potensi terpapar konten dewasa, ini akan berdampak pada perilakunya
- Kurangnya interaksi dengan orang tua, karena mereka merasa lebih asik berinteraksi dengan gadget yang bisa mereka kontrol sesuka hari
- Secara pribadi akan jadi lebih agresif dan temperamental. Gadget kita tidak memiliki emosi seperti layaknya berinteraksi dengan manusia, kalaupun ada itu juga buatan atau biasa disebut dengan AI (Artificial Intelligent) alias kecerdasan buatan, tetap tidak senatural ketika berinteraksi dengan manusia
Bisa jadi sebagai orang tua tidak bisa meniadakan akses ke gadget seratus persen. Apalagi untuk yang mengakses materi belajar secara online. Lalu bagaimana tips praktis mengurangi atau menjaga screen time si kecil? Pastinya, pilah dan pilih aktivitas yang harus menggunakan gadget. Misal jika diharuskan akses gadget untuk belajar, maka untuk bermain atau aktivitas hiburan lainnya bisa dialihkan ke non digital: membaca, mainan alat, olah raga atau aktivitas edukatif lainnya.