Memulai kehidupan sebagai manusia membuat anak-anak lebih banyak dijaga dan dilindungi. Tidak hanya itu, mereka juga belajar mengenali banyak hal. Yang tidak kalah penting adalah upaya mereka mengenali diri khususnya di lingkungan keluarga.

Tidak jarang, ketika anak hidup bersosialisasi dengan banyak orang pun tetap melibatkan orang tua. Bahkan banyak juga orang tua terlalu fokus melindungi anak, sehingga melupakan potensi anak dalam belajar berinteraksi.

Ketika anak melakukan kesalahan, tidak sedikit orang tua yang memilih untuk hanya membela anaknya daripada mencari tahu dan mengajak belajar mengakui kesalahannya. Padahal, mengajak anak belajar mengakui kesalahan dan meminta maaf adalah hal yang sangat penting. Sejak dini anak harus diajak untuk berani meminta maaf jika berbuat tidak baik dan tidak benar.

Selain meminta maaf, anak juga perlu diajak belajar untuk berterima kasih dan meminta tolong. Sebagai makhluk sosial, anak-anak tentu akan merasakan ditolong oleh orang lain. Apapun bentuknya, anak perlu membiasakan diri untuk berterima kasih pasa orang lain.

Walaupun sejak dini seorang anak diajarkan oleh orang tuanya untuk menjadi manusia yang baik, tetapi anak juga perlu paham dan belajar menerima berbagai hal yang menjadi kelemahannya. Dengan menyadari kelemahan tersebut, maka anak tidak akan ragu untuk meminta pertolongan dari orang lain.

Mengajarkan tiga hal tersebut pada anak akan membantu orang tua dalam merawat dan mengembangkan segala potensi dan karakter baik yang dimiliki oleh anak. Jika sejak dini anak sudah dibiasakan dengan pola komunikasi dan kehidupan sosial seperti itu, maka hingga ia dewasa pun ia akan tumbuh menjadi orang yang respectful pada tiap orang, tidak mudah menyepelekan peran orang lain, dan tidak enggan memberikan apresiasi hingga simpati pada orang lain.

Share This

Share This

Share this post with your friends!