Travelling, bukan sekedar istilah asing yang artinya bepergian, tapi itu sudah jadi checklist untuk para muda mudi sampai orang tua ingin mengalokasikan waktunya. Berbekal quote “experience is forever”, travelling sering menjadi pilihan ketika ingin memberikan quality time ke orang terdekat atau bahkan menghabiskan “me time”.

Mengunjungi tempat baru, panca indera kita serasa diajak menikmati dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar yang seratus persen belum dikunjungi sebelumnya. Penyegaran dari rutinitas atau yang biasa disebut healing sangat terasa. Tapi apa jadinya jika itu semua dinikmati menggunakan VR (Virtual Reality)? Apakah rasanya sama dengan menikmati langsung secara offline?

VR Bukan Sekadar Hiburan

Banyak yang mengira VR hanya terbatas pada game dan hiburan, padahal potensi teknologi ini jauh melampaui itu. Di Indonesia khususnya, VR semakin banyak digunakan di sektor pariwisata dan pendidikan, teknologi ini membawa dampak signifikan dalam cara orang menikmati perjalanan dan memahami materi pelajaran. Investasi hardware dan software di awal menjadi langkah strategis yang bagus diambil karena bisa digunakan berkali-kali untuk generasi-generasi selanjutnya.

Penggunaan teknologi VR di Indonesia sedang berkembang pesat seiring meningkatnya akses terhadap perangkat VR yang lebih terjangkau. Beberapa startup dan institusi pendidikan telah mulai mengintegrasikan VR ke dalam program mereka. Pemerintah juga mendorong transformasi digital dalam berbagai sektor, termasuk pariwisata dan pendidikan, untuk menjawab tantangan era 4.0.

Pariwisata digital melalui VR sudah mulai diadopsi oleh beberapa destinasi wisata di Indonesia:

  • Museum dan tempat-tempat budaya: Museum Nasional dan Candi Borobudur mulai menyediakan tur virtual yang bisa diakses dari rumah.
  • Lembaga pendidikan: universitas dan sekolah kejuruan mulai mengembangkan konten VR untuk mendukung proses pembelajaran, khususnya dalam bidang ilmu sains dan teknik.

Menjelajahi Dunia Tanpa Batasan Dengan VR

Teknologi VR memungkinkan pengguna untuk menjelajahi tempat-tempat wisata secara virtual dengan cara yang realistis dan mendalam. Dalam sektor pariwisata, VR digunakan untuk menawarkan “pre-travel experience,” yaitu pengalaman wisata virtual sebelum seseorang memutuskan untuk melakukan perjalanan secara fisik. Calon wisatawan bisa merasakan atmosfer suatu destinasi melalui perangkat VR, memvisualisasikan keindahan alam, arsitektur, hingga budaya lokal.

Destinasi wisata populer nasional seperti Bali dan Raja Ampat sudah memiliki versi virtual yang bisa diakses wisatawan untuk eksplorasi itinerary wisata mereka. Hal ini tidak hanya membantu meningkatkan minat berkunjung tetapi juga menjadi solusi promosi efektif, VR ini juga digenjot sejak masa pandemi sampai sekarang. Di masa depan, potensi VR untuk pariwisata dapat dikembangkan lebih jauh dengan menghadirkan tur interaktif yang dipandu langsung oleh pemandu virtual secara real-time.

Belajar Lebih Hidup dan Interaktif Dengan VR

Dalam dunia pendidikan, VR memiliki potensi besar untuk membuat proses belajar menjadi lebih menyenangkan dan interaktif. Dengan VR, siswa dapat merasakan pengalaman belajar seolah-olah mereka berada di lokasi nyata, seperti berjalan di permukaan bulan atau mengeksplorasi organ tubuh manusia dari dalam. Pengalaman ini membuat pembelajaran lebih mudah dipahami, khususnya mereka yang mempelajari sains, sejarah, dan geografi.

Sekolah-sekolah dan universitas di Indonesia sudah mulai mengadopsi VR untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih immersif. Beberapa mempunyai laboratorium khusus virtual yang dikembangkan agar siswa dapat melakukan eksperimen tanpa perlu fasilitas laboratorium fisik yang mahal. VR juga memungkinkan pelatihan teknis, seperti simulasi penerbangan dan bedah medis, yang sangat berguna dalam bidang kejuruan dan profesional.

Tantangan dan Masa Depan VR di Indonesia

Potensinya yang besar datang sepaket dengan tantangan yang besar pula. Akses perangkat VR yang memadai dan infrastruktur internet yang stabil menjadi kendala utama, karena semua materi mayoritas diakses via internet. Selain itu, belum semua orang memiliki kesadaran tentang manfaat dan cara penggunaan teknologi ini, terutama harganya yang memang tidak murah.

Untuk mengatasi tantangan ini, kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan institusi pendidikan sangat penting. Program pelatihan dan sosialisasi VR dapat membantu masyarakat memahami cara memanfaatkan teknologi ini dengan baik. Institusi pendidikan melalui sekolah-sekolah dan universitas bisa menjadi penjembatan dan memfasilitas investasi VR ini. Seiring berkembangnya infrastruktur teknologi dan semakin meningkatnya kesadaran digital, masa depan VR di Indonesia bisa berdampatk positif untuk generasi mendatang. Dengan dukungan yang tepat, VR dapat menjadi alat yang revolusioner dalam memajukan sektor pariwisata dan pendidikan sekaligus meningkatkan daya saing Indonesia.

Share This

Share This

Share this post with your friends!