Kapan waktu terbaik untuk mengenal Allah?

Jika pertanyaan ini diajukan kepada orangtua, maka besar kemungkinan jawabannya adalah sejak usia dini. Bahkan sejak kandungan. Sejak masa kandungan, sang ibu sering memperdengarkan ayat Al-Quran atau berbicara aktif kepada bayi dalam kandungan tentang kebesaran Allah. Dan ini banyak terbukti bagi sang ibu. Salah satu hikmahnya adalah terbukti dengan mudahnya saat proses melahirkan.

Sang ayah pun punya caranya tersendiri. Jika sang ibu punya waktu 24 jam x 9 bulan saat proses kehamilan ditambah 2 tahun masa menyusui, sang ayah bisa mengejar ketertinggalan untuk mengajarkan anak di 3 waktu krusial. Mengajarkan anak tentang Allah plus menjadikan ayah sebagai sosok idola dalam hidupnya

Dalam pemaparannya di berbagai sesi kajian dan Youtube Langkah Kita, Ustadz Bendri Jaisyurrahman menyampaikan 3 waktu berikut:

1. Saat Bersedih

Saat anak bersedih, pastikan ayah hadir. Jika secara fisik mugkin tidak bisa hadir, coba hadir secara hati. Telpon anak atau video call langsung sehingga golden time tersebut bisa anak rasakan.

2. Saat Sakit

Saat sakit, anak butuh seorang teman. Jika ada sosok yang penting hadir membersamainya, tentu baginya suatu hal yang berkesan. Karena baginya, sosok tersebut telah meluangkan waktu untuk membersamainya.

3. Saat Tampil

Saat anak tampil, dia ingin menunjukkan “keakuannya” kepada sang ayah. Menunjukkan bahwa dia sudah bisa melakukan suatu hal dan berharap ayah pun memujinya. Nah, saat seperti ini pastikan ayah peka dan mengapresiasinya. Jangan sampai malah meninggalkan luka kepada anak. Anak berharap dipuji, ayah malah berkata “ah cuma gitu doang.” Tanpa sadar, ayah teleh meninggalkan luka.

Tiga waktu krusial ini adalah waktu bagi ayah harus hadir. Hadir secara fisik tentu memberikan kesan tersendiri bagi sang anak. Jika sulit untuk hadir, usahakan dulu sebaik-baiknya agar tetap bisa hadir. Jika memang tidak bisa, pastikan hadir secara hati atau online. Misalkan turut mendoakan sang anak saat masa tersebut. Hadir juga secara online seperti video atau telpon langsung.

Dalam waktu tersebut, ayah atau jangan hanya berfokus untuk menjadikan dirinya sebagai hero bagi anaknya. Selipkan juga nilai-nilai keislaman dan kenalkan Allah pada saat tersebut.

Saat sedih, berikan pesan seperti:

“Nak, sedih itu nggak masalah kok. Ayah akan usahakan hadir saat kamu sedih. Kamu cerita ya sama ayah. Tapi ingat pesan Allah dalam Al-Quran, la tahzan innallaha ma’anna. Jangan bersedih, Allah bersama kita. Jadi pas kamu sedih, ingat ya sama Allah. Kamu doa sama Allah.”

Saat sakit, berikan pesan seperti:

“Ya Allah, sakit ya anak. Sini ibu peluk. Ibu sayang banget sama kamu. Ibu pengen kamu sembuh. Kalau kamu sembuh, nanti kan bisa main lagi. Nah, kalau mau sembuh, minum ya obat dari dokternya. Tadi kan dokternya udah kasih pesan. Tapi ingat ya nak, yang menyembuhkan bukan obat apalagi dokter. Tapi Allah yang berkehendak untuk menyembuhkan. Ibu nanti doakan kamu. Kamu doa juga ya agar bisa cepat sembuh.”

Saat tampil dan jadi juara, berikan pesan seperti:

“Pas mau mulai, baca bismillah ya Nak. Minta doa sama Allah. Karena apa-apa yang kita lakukan itu karena kekuatan Allah. Lā haula wa lā quwwata illā billāhil ‘aliyyil azhīmi Tidak ada daya dan upaya melainkan atas kuasa Allah.”

“Alhamdulillah ya Nak. Jika di awal mulai dengan bismillah, di akhir tutup dengan hamdalah ya. Bersyukur kepada Allah, apa pun hasilnya nanti. Kelak jika juara, ucapkan hadza min fadhli rabbi ya Nak. Ini semua adalah dari Allah. Titipan Allah. Ini doa yang nabi Sulaiman ajarkan dalam Al-Quran. Arti doanya adalah kemenangan yang kamu raih ini ya dari Allah. Titipan Allah. Semoga kita terhindari dari kesombongan ya Nak.”

Nasihat-nasihat menyentuh hati ini ajarkan sejak dini agar terekam dengan kuat dalam ingatannya di masa depan. Agar mudah baginya menyebut nama Allah dalam setiap kondisi. Berikan juga keteladanan karena anak bukan hanya mendengar, tapi juga melihat apa yang dilakukan oleh orangtuanya.

Tak kalah penting, ajarkan anak dengan berbagai metode kreatif. Membacakan buku dan komik Islami misalkan. @Abun_nada adalah salah satu ilustrator yang banyak memberikan inspirasi, hikmah, dan ilmu kepada orangtua untuk mengajarkan anaknya. Dia memberikan konten kreatifnya dari Instagram dan juga komik yang dia tulis.

Semoga Allah mudahkan usaha kita untuk mengenalkan Allah sejak dini ya. Dan semoga juga, kelak Allah akan mengizinkan kita masuk surga sekeluarga. Aamiin.

Share This

Share This

Share this post with your friends!