Nabi Muhammad SAW lahir di Kampung Bani Hasyim, Makkah pada Senin 12 Rabiul Awal bertepatan dengan tahun Gajah atau 23 April 571 Masehi. Nabi lahir dua bulan setelah pasukan Gajah menyerang Kota Makkah, tetapi jauh sebelum kelahiran Rasulullah Allah sudah mengabarkan akan kehadiran Nabi akhir zaman. Kedatangan Rasulullah telah disebut-sebut dalam kitab sebelum Alquran, yakni dalam kitab Taurat dan Injil. Sehingga, para rabi Yahudi dan pendeta Nasrani telah mengenal Rasulullah dari gambaran tentang sifat-sifatnya.
Menjelang kelahiran Nabi Muhammad SAW, ada banyak peristiwa besar yang sudah Allah siapkan sebagai penyambut dan kegembiraan penghuni langit serta alam seisinya. Hal tersebut juga tercantum dalam sirah Nabawiyah karya Abdul Hasan ‘Ali Al-Hasani An-Nadwi. Sejarah Islam melukiskan bahwa pada tahun 570 Masehi, sebagian besar negeri Makkah gersang kerontang. Namun menjelang kelahiran Nabi Muhammas SAW, hujan turun lebat dan tanah di sekitar Makkah menjadi begitu subuh. Pohon-pohon kurma tumbuh dan berbuah dengan lebat.
Tak hanya itu, singgasana Raja Persia Kisra Anusyirwan pun dikabarkan bergoyang-goyang hingga menimbulkan bunyi, hingga14 balkon istana Raja Kisra juga runtuh. Danau ‘A’ yang dikultuskan oleh orang-orang Persia juga surut, Tasik Sava atau Semenanjung yang dianggap suci oleh rakyat Persia juga tenggelam. Benteng-benteng kezaliman pun mengalami keguncangan. Api suci yang dipuja-puja oleh orang Majusi atau zoroaster di kuil pemujaan di Persia tiba-tiba padam. Api Majusi itu dikisahkan selalu menyala hingga hampir seribu tahun.
Ibnu Sa’ad meriwayatkan bahwa ibunda Rasulullah SAW berkata: “Ketika aku melahirkannya, dari farajku keluar cahaya yang menerangi istana-istana negeri Syam”. Imam Ahmad, ad-Darimi dan selain keduanya juga meriwayatkan versi yang hampir mirip dengan riwayat tersebut. Setelah Nabi Muhammad SAW dilahirkan, sang ibu mengirimnya ke rumah kakeknya, ‘Abdul Muththalib untuk mengabarkan kepadanya berita gembira perihal kelahiran cucunya. Kakeknya langsung datang dengan sukacita dan memboyong cucunya itu masuk ke Ka’bah; berdoa kepada Allah dan bersyukur kepadaNya. Nabi Muhammad pertama kali disusui oleh seorang budak wanita Abu Lahab yang bernama Tsuaibah.
Peristiwa lahirnya Rasulullah SAW merupakan salah satu peristiwa besar yang tentu saja membawa banyak perubahan di tanah haram. Hal ini menandai betapa mulianya sosok yang Allah ciptakan dan akhirnya menjadi nabi akhir zaman tersebut.