Belajar merupakan aktivitas berulang yang dilakukan oleh manusia. Pada usia anak, proses belajar bukan hanya soal berjalannya pelajaran dengan baik, tetapi orang dewasa yang menjadi pendamping dan fasilitator juga harus mau mengenal dan memahami macam-macam gaya belajar yang ada pada anak. Pentingnya hal ini akan berkaitan dengan maksimalnya hasil belajar yang akan didapat dan berpengaruh pada kenyamanan anak agar mau belajar dengan senang hati sesuai dengan gayanya. Berbagai macam gaya belajar pada anak berkaitan erat dengan kecerdasan majemuk (multiple intelligence).

1. Gaya Belajar Visual

Gaya belajar secara visual ini yaitu kemampuan belajar dengan melihat. Gaya belajar ini digunakan pada orang dengan indera pengelihatan yang tajam dan teliti. Kemampuan belajar yang berhubungan dengan ini yaitu seperti matematika, bahasa arab, bahasa jepang, simbol- simbol, dan lainnya yang berkaitan dengan bentuk. Ciri ciri anak yang memiliki gaya belajar visual yaitu:

  1. Dapat lebih cepat dalam mengingat dan lebih kuat dengan melihat.
  2. Tidak terganggu dengan suara- suara yang berisik.
  3. Mulai gemar membaca.
  4. Suka melihat dan mempraktekkan sesuatu.
  5. Memiliki ingatan yang kuat tentang bentuk, warna, dan pemahaman artistic.
  6. Belajar dengan melihat dan mengamati pengajar.
  7. Memiliki kemampuan menggambar dan mencatat sesuatu dengan detail.

Ciri lain secara penampilan pada orang dengan gaya belajar visual pada umumnya adalah orangnya cenderung rapi, tidak suka mendengarkan tetapi lebih suka melihat, orangnya teratur, berpakaian indah. Orang dengan gaya belajar visual memiliki kesulitan dalam menyalin tulisan dari papan tulis, tulisannya tampak berantakan dan tidak mudah dibaca. Anak dengan gaya belajar visual menyukai percobaan atau peragaan. Metode pembelajaran yang tepat yaitu dengan metode mindmap, video ilustrasi, alat tulis berwarna, pembelajaran menggunakan bentuk.

2. Gaya Belajar Auditori

Anak dengan gaya belajar auditori memiliki indera pendengaran yang lebih baik dan lebih terfokus. Selain itu, ia juga mampu memahami sesuatu lebih baik dengan cara mendengarkan. Hal ini berkaitan dengan proses menghafal, membaca, atau soal cerita. Mereka yang memiliki gaya belajar auditori biasanya akan mengandalkan indera pendengaran.

Gaya belajar ini dapat membuatnya terfokus karena mampu memahami sesuatu menjadi lebih baik. Gaya belajar auditori sangat berkaitan dengan proses membaca hingga menghapal. Perlu diketahui bahwa gaya belajar ini memiliki ciri-ciri, seperti:

  1. Lebih suka bertanya langsung saat mendapatkan informasi.
  2. Memiliki kemampuan mengingat yang baik dengan cara mendengarkan.
  3. Mampu mengulang informasi pelajaran yang didengarnya dengan sangat baik.
  4. Tipe anak yang selalu gemar bercerita dan berdiskusi, sehingga sering belajar kelompok.
  5. Cenderung sangat senang mendengarkan cerita atau sesuai yang dibacakan dalam bentuk cerita. Baginya ini sangat menarik, sehingga ingin selalu didengar.

Orang tua perlu menyadari bahwa gaya belajar anak-anak dengan auditori terbilang unik. Ketika sedang menghadapi ujian, dirinya cenderung meminta membacakan ulang materi ujian atau mendengar sebuah rekaman. Namun, gaya belajar auditori juga memiliki kekurangan yaitu:

  1. Cenderung suka berbicara, sehingga kurang mahir dalam menulis.
  2. Kendala dari gaya belajar ini seringkali lupa dengan apa yang sudah dijelaskan gurunya.
  3. Anak tidak bisa berkonsentrasi dengan baik bila suasananya terlalu berisik karena dapat mengganggu.

Tiga macam gaya belajar lainnya akan dibahas pada bagian kedua dari tulisan ini.

 

Share This

Share This

Share this post with your friends!