Assalamualaikum…

Kalo setia baca berita terbaru SDIT Al Hasanah, tentu sudah tidak asing ngeliat kegiatan manasik haji & umroh yang kami selenggarakan. Kali ini tidak membahas event manasik haji & umroh, tapi kita kupas tentang apa itu manasik haji & umroh?

Manasik haji & Umroh merupakan peragaan pelaksanaan ibadah haji & umroh sesuai dengan rukun-rukunnya. Dalam kegiatan manasik, calon jamaah akan dilatih tentang tata cara pelaksanaan ibadah haji yang akan dilaksanakannya. Misalnya rukun haji, persyaratan, wajib, sunnah, maupun hal-hal yang tidak boleh dilakukan selama pelaksanaan ibadah haji dan umroh. Selain itu, para calon jamaah haji juga akn belajar bagaimana cara melakukan praktik-praktik dalam ibadah haji dan umroh.

Lalu, seberapa penting melaksanakan manasik haji dan umroh?

Sangat penting. Manasik ini bukan sekadar kegiatan yang seolah-olah memposisikan diri ketika sudah sampai di tanah suci. Namun lebih dari itu. Manasik haji dan umroh diperlukan guna memberikan pemahaman kepada setiap calon jamaah haji dan umroh tentang tujuan utama keberangkatan mereka ke tanah suci, terutama bagi yang baru pertama kali pergi ke tanah suci. Manasik haji dan umroh sangat bermanfaat bagi para calon jamaah haji dan umroh, karena setelah melaksanakan manasik, para calon jamaah akan dapat memahami hal-hal apa saja yang harus dilakukan pada saat melakukan ibadah haji dan umroh nantinya. Para calon jamaah juga akan mempelajari budaya, Bahasa, dan kondisi alam di Arab Saudi. Dengan melakukan manasik, calon jamaah pun diajak untuk melakukan penyesuaian diri agar tidak kebingungan ketika sampai di tanah suci.

Apalagi manfaat manasik haji dan umroh?

Pertama
Calon jamaah memiliki pengetahuan baru akan doa-doa sunnah dari mulai keluar rumah hingga untuk melaksanakan ibadah haji dan umroh hingga sampai kembali ke tanah air.

Kedua
Clon jamaah memahami hal-hal yang wajib, rukun, dan sunnah yang dilakukan saat melaksanakan ibadah haji dan umroh.

Ketiga
Mengetahui kondisi kota Mekkah dan Madinah melalui gambaran-gambaran yang diberikan saat melakukan manasik.

Keempat
Saling mengenal calon jamaah lain. Sehingga bisa memiliki saudara baru sesame kaum muslimin.

Kelima
Calon jamaah bisa belajar berbagai hal secara detail dan terperinci mengenai ibadah haji dan umroh sesuai dengan Al-Quran dan As-Sunnah.

Di dalam manasik nanti juga akan dilakukan beberapa kegiatan, yakni:

  • Pakaian Ihram
    Cara mengenakan pakaian ihram bagi jamaah laik-laki. Pakaian ihram adalah berupa 2 potong/helai kain yang tidak berjahit. Didalam itu, selama ibadah haji dan umroh kita dilarang mengenakan pakaian dalam termasuk celana dalam. Tentu saja mengenakan pakaian seperti ini tidak mudah dan mempunyai tingkat kesulitan tersendiri terutama bagi yang belum tahu cara mengenakannya.
  • Tata Cara Tawaf dan Sai
    Cara melakukan tawaf dan sai. Tawaf adalah mengelilingi kabah selama 7 kali. Makna tawaf adalah menjaga hati agar selalu ingat Allah di manapun kita berada. Nanti akan diajari cara mulai tawaf dan bagaimana cara menghitung 7 kali tersebut beserta doa-doa yang bisa dibaca. Sedangkan Sai adalah lari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwa. Dengan melakukan Sai berarti kita napak tilas perjuangan Siti Hajar yang ditinggal Nabi Ibrahim di tengah padang pasir tanpa bekal apa-apa.
  • Persiapan Medis
    Suntik Meningitis akan dilaksanakan waktunya bersamaan dengan waktunya manasik. Vaksin Meningitis adalah pedoman resmi yang dianjurkan jika ingin mengajukan visa ibadah haji dan umroh oleh pemerintah Arab Saudi.

Manasik haji dan umroh biasanya diselenggarakan oleh biro perjalanan haji dan umroh tempat Anda mendaftarkan diri sebagai calon jamaah. Oleh karena itu, dalam memilih biro perjalanan, selain mempertimbangkan aspek-aspek seperti legalitas, fasilitas yang ditawarkan, pelayanan yang diberikan, biaya, rekam jejak, dan sebagainya. Calon jamaah juga harus mempertimbangkan hal-hal terkait pelaksanaan bimbingan manasik.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam memilih biro perjalanan haji dan umroh, terkait bimbingan manasik haji dan umroh yang diselenggarakan, antara lain sebagai berikut:

  1. Reputasi Pembimbing
  2. Pembimbing manasik sekaligus pembimbing jamaah ketika melaksanakan haji dan umroh nantinya
  3. Keilmuan pembimbing
  4. Pengalaman jamaah yang dibimbing

Lalu, bagi yang memiliki buku panduan haji dan umroh, termasuk juga buku doa-doa haji dan umroh silakan dibawa selama perjalanan ke tanah suci. Nantinya buku panduan tersebut akan berguna atau bisa dibaca-baca sambil menunggu penerbangan misalnya.

Menarik bukan jika manasik haji & umroh ini sudah diajarkan sejak dini. Walaupun sifatnya seperti uji coba, tapi dengan melaksanakan manasik, kita sudah paham tata caranya. Dan untuk anak-anak, ini adalah pengalaman yang bagus untuk dipakai saat nantinya melaksanakan haji atau umroh ke tanah suci.

Share This

Share This

Share this post with your friends!