Nabi Nuh adalah Nabi yang menyampaikan dan mengajak kaumnya agar kembali ke jalan Allah. Seruan Nabi Nuh sangat ditonjolkan dalam Alqur’an di berbagai surat. Nabi Nuh juga termasuk satu dari lima rasul Ulul Azmi, yakni nabi pilihan yang mempunyai ketabahan luar biasa. Dalam Alqur’an disebutkan bahwa Allah melebihkannya atas segala umat dan dinyatakan sebagai hamba Allah yang banyak bersyukur.
Beberapa kita menjelaskan tentang wasiat Nabi Nuh kepada anak-anaknya. Wasiat tersebut dikutip dari Sunan Nasa’i, Syarah Jalaluddin Suyuthi, As-Sunan Al-Kubra, Imam Baihaqi, Sahih Tirmidzi, Syarah Ibnul Arabi Al-Maliki, Tafsir Ibnu Katsir, juz.4 hal.54, dan Tafsir Baidhawi, juz.5 hal.207.
إِنَّ نُوْحًا عَلَيْهِ السَّلَامُ لَمَّا حَضَرَتْهُ الوَفَاةُ دَعَا اِبْنَيْهِ فَقَالَ: إِنِيْ قَاصٌ عَلَيْكُمَا الْوَصِيَّةَ آمُرُكُمَا بِاثْنَتَيْنِ، وَأَنْهَاكُمَا عَنِ اثْنَتَيْنِ؛ اَنْهَاكُمَا عَنِ الشِّرْكِ بِاللهِ وَالْكِبْرِ، وَآمُرُكُمَا بِلَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ فَاِنَّ السَّمٰوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا فِيْهِمَا لَوْ وُضِعَتْ فِيْ كَفَّةِ الْمِيْزَانِ، وَوَضَعَتْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ فِى الْكَفَّةِ الْاُخْرَى، كَانَتْ أَرْجَحُ، وَلَوْ أَنَّ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتْ حَلْقَةً فَوُضِعَتْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ عَلَيْهِمَا، لَقَصَمَتْهُمَا اَوْ لَفَصَمَتْهُمَا، وآمُرُكُمَا بِسُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهٖ، فَاِنَّهَا صَلَاةُ كُلِّ شَيْءٍ وَبِهَا يُرْزَقُ كُلِّ شَيْءٍ.
Sesungguhnya Nuh AS ketika menjelang wafatnya memanggil kedua putranya, lalu berwasiat, “Sesungguhnya aku akan mengutarakan kepadamu wasiat berikut: Aku perintahkan kamu berdua untuk mengerjakan dua perkara dan aku larang kamu melakukan dua perkara lainnya. Aku larang kalian mempersekutukan Allah dan takabbur (sombong). Dan aku perintahkan kamu berdua membaca kalimat “Tidak ada Tuhan selain Allah”. Karena sesungguhnya langit dan bumi serta semua yang ada di antara keduanya, jikalau diletakkan pada salah satu sisi timbangan lalu di sisi lainnya diletakkan kalimat “Tidak ada Tuhan selain Allah”, tentulah kalimah itu lebih berat. Dan seandainya langit dan bumi kedua-duanya dijadikan satu, lalu diletakkan padanya kalimah “Tidak ada Tuhan selain Allah”, niscaya kalimah itu akan memotongnya atau membuatnya terbelah. Dan aku perintahkan kamu berdua untuk membaca “Maha Suci Allah dan dengan memuji kepada-Nya”, karena sesungguhnya kalimah ini merupakan doa semua makhluk, dan karenanya semua makhluk mendapat rizkinya.
Secara garis besar, isi wasiat sekaligus nasihat pada anak-anaknya adalah soal keterikatan diri pada Allah SWT. Pada segala keadaan, kita sebagai makhluk-Nya wajib senantiasa mengingat Allah. Beberapa hal utama adalah tentang keunggulan ibadah yang jika dilakukan secara sadar atas dasar keimanan, maka lindungan Allah tidak akan jauh dari kita sebagai makhluk-Nya. Tak hanya itu, jika kita mengingat Allah dalam keadaan suka, maka Allah tidak akan segan mengingat dan menolong kita saat masa yang sulit.
makasih ilmunya