Tumbuh kembang anak tergantung pada pembentukan yang diupayakan orang tua, tapi anak punya karakter yang dapat membawanya pada sebuah ketertarikan. Banyak orang tua memilih untuk mendorong anak pada bidang yang dianggap bagus dan punya nilai lebih, demi masa depan anak yang diharapkan dapat diraih dengan cemerlang. Namun orang tua sering lupa soal ketertarikan anak pada suatu hal yang tidak dapat dipaksakan.

Ketertarikan biasanya muncul dari rasa ingin tahu anak yang mendorongnya mencoba suatu hal baru, hingga kemudian membuat ia merasa punya daya untuk memelajari lebih lanjut. Minat dan bakat memiliki perbedaan, di antaranya:

Minat Bakat
Ketertarikan pada suatu hal Kapasitas unggul yang membuat anak lebih cepat memelajari sesuatu
Dapat berubah seiring perkembangan anak Ada dalam diri anak
Mudah dikenali Tidak berubah
Dapat dipengaruhi oleh lingkungan Tidak mudah dikenali

Ada anak yang punya bakat pada sebuah hal, tapi waktunya habis dan didominasi untuk melakukan hal lain, yaitu hal yang menarik baginya. Minat dan bakat dapat diasah bersamaan, tapi pada akhirnya anak akan punya persentasi lebih besar terhadap satu bidang saja. Jika bidang tersebut adalah bidang yang ia minati, bukan bidang yang orang tua anggap sebagai bakatnya, orang tua tak perlu khawatir dan pesimis pada masa depan anak. Gairah atau passion merupakan komponen penting dalam hidup manusia agar terus memiliki dorongan positif dalam melakukan sesuatu.

Jika dibandingkan, anak akan lebih besar memiliki gairah ketika melakukan minatnya dan bias saja lebih besar daripada pada bidang yang menjadi bakatnya. Perbedaan peluang jika orang tua lebih mendukung anak untuk mengedepankan minatnya adalah, di masa depan anak tak hanya akan punya target untuk meraih suatu hal. Di sisi lain, anak juga akan selalu semangat untuk memelajari lebih lanjut segala hal baru yang berkaitan dengan bidang yang ia minati. Keinginan untuk terus belajar itulah yang nantinya akan menjadi kekuatan bagi anak untuk menjadi lebih ahli pada suatu bidang.

Jika orang tua menganggap hal yang diminati anak bukanlah hal penting, berikan anak kesempatan untuk mengaktualisasikan diri sesuai minatnya sehingga dapat menjadi kekuatan utuh. Pada saat itu orang tua dapat melihat sisi lain anak dalam melakukan sesuatu yang membanggakan walau tidak sesuai dengan keinginan orang tua. Pada anak, orang tua bukan hanya perlu membimbing tetapi juga perlu optimis untuk memberikan ruang dan kesempatan anak dalam melakukan sesuatu secara konsisten. Bukan hanya untuk melihat sejauh mana keahlian anak, tetapi juga melihat konsistensinya dalam melakukan dan memelajari sesuatu.

Share This

Share This

Share this post with your friends!