Ternyata perang ini telah disebutkan di dalam Al-Quran, yaitu perang apa saja kah itu? Berikut adalah penjelasannya.
Pertama, yakni perang Badar. Pertempuran Badar adalah salah satu dari sedikit pertempuran yang secara eksplisit dibicarakan dalam Al-Qur’an. Nama pertempuran ini bahkan disebutkan pada Surah Ali ‘Imran ayat 123, sebagai bagian dari perbandingan terhadap Pertempuran Uhud.
Sungguh Allah telah menolong kamu dalam Peperangan Badar, padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. Karena itu bertawakallah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya. (Ingatlah), ketika kamu mengatakan kepada orang Mukmin, “Apakah tidak cukup bagi kamu Allah membantu kamu dengan tiga ribu malaikat yang diturunkan (dari langit)?” Ya (cukup), jika kamu bersabar dan bertakwa dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu malaikat yang memakai tanda.
(Ali ‘Imran: 123-125)
Menurut Yusuf Ali, istilah “syukur” dapat merujuk kepada disiplin. Di Badar, barisan-barisan Muslim diperkirakan telah menjaga disiplin secara ketat; sementara di Uhud mereka keluar barisan untuk memburu orang-orang Mekkah, sehingga membuat pasukan berkuda Mekkah dapat menyerang dari samping dan menghancurkan pasukan Muslim.
Badar juga merupakan pokok pembahasan Surah kedelapan Al-Anfal, yang membahas mengenai berbagai tingkah laku dan kegiatan militer. “Al-Anfal” berarti “rampasan perang” dan merujuk pada pembahasan pasca pertempuran dalam pasukan Muslim mengenai bagaimana membagi barang rampasan dari pasukan Quraisy. Meskipun surah tersebut tidak menyebut Badar, isinya menggambarkan pertempuran tersebut, serta beberapa ayat yang umumnya dianggap diturunkan pada saat atau segera setelah pertempuran tersebut terjadi.
Yang kedua, yakni perang Uhud, di mana pada perang ini umat Islam mengalami kekalahan. Dan hal tersebut ternyata juga telah disampaikan di dalam Al-Quran. Kekalahan tersebut akibat sebagian pasukan pemanah yang ada di Jabal Rumah menyelisihi perintah Nabi shallallahu alaihi wasallam agar tidak turun baik menang maupun kalah. Namun mereka malah turun sehingga Allah berikan kekalahan. Allah Ta’ala berfirman:
Apakah ketika kalian ditimpa musibah (di perang uhud) sementara kalian telah mendapatkan kemenangan dua kali lipat (di perang badar), kalianpun berkata bagaimana kami bisa kalah? Katakan, (Musibah kekalahan itu) berasal dari diri kalian sendiri.
(QS. Ali Imron: 165)
Allah tidak mengatakan: “Kekalahan itu akibat pasukan musuh yang jumlahnya jauh lebih besar dan lebih kuat”. Tapi akibat kesalahan kalian sendiri.
Dan yang ketiga, adalah perang Hunain. Dalam perang ini umat Islam jumlahnya ternyata 3x lipat lebih besar dari pasukan musuh. Namun kaum muslimin kalah di putaran pertama, akibat merasa bangga dengan jumlah yang banyak. Allah Ta’ala berfirman:
Sesungguhnya Allah telah menolongmu di tempat tempat yang banyak dan di hari perang Hunain. Ingatlah di saat itu kalian merasa ujub dengan jumlah yang banyak, padahal jumlah yang banyak itu tidak bermanfaat sedikitpun untuk kalian dan menjadi sempitlah bumi yang luas itu bagi kalian dan kalianpun lari ke belakang.
(QS. At Taubah: 25)
Merasa ujub dengan jumlah yang banyak ternyata sebab kekalahan kaum muslimin di perang Hunain.
Itulah beberapa peristiwa perang yang disebutkan di dalam Al-Quran. Tentu dalam peristiwa tersebut dapat kita ambil hikmah di dalamnya, dan semoga itu bisa menjadi pelajaran bagi kita semua di kemudian hari.