Nama Al-Kindi bukanlah nama baru di khazanah keilmuan Islam. Namun, Al-Kindi bukan hanya dikenal dalam sejarah keilmuan Islam saja. Dia juga dikenal di dunia barat dengan sebutan Al-Kindus. Sebagai filsuf muslim pertama, Al-Kindi sering disebut – sebut sebagai bapak berbagai ilmu pengetahuan.

Tidak heran, karena keilmuan Al-Kindi memang mencakup berbagai bidang ilmu pengetahuan. Beberapa di antaranya adalah tata bahasa, persajakan, kedokteran, seni, dan fisika. Selain itu, Al-Kindi juga menguasai bidang metafisika, psikologi, etika, geometri, astronomi, isiologi, optika, serta metode logika ilmiah dan berbagai bidang lainnya.

Nama Al-Kindi sebenarnya adalah julukan karena dia lahir dari suku Kindah. Salah satu suku di Kufah (Arab Saudi) yang berada di Arab Selatan. Nama asli Al-Kindi sendiri adalah Abu Yusuf Ya’qub bin Ishak Al-Kindi. Kiprah Al-Kindi dalam ilmu pengetahuan menjadikan dirinya mampu memberikan warisan intelektual bagi dunia. Tiga di antara warisan Al-Kindi adalah sebagai berikut:

1. Filsafat

Dalam dunia filsafat, Al-Kindi adalah seorang filsuf Arab dan filsuf Muslim pertama. Melalui keilmuannya di bidang filsafat, Al-Kindi mampu menghadirkan filsafat Yunani kepada Kaum Muslimin. Namun, pemikiran asing tersebut telah diislamkan terlebih dahulu oleh Al-Kindi.

Semasa hidupnya, Al-Kindi membantu menerjemahkan dan memperbaiki berbagai teks penting. Karena keahlian ini pula, dia diangkat sebagai ahli istana dan menjadi guru dari Ahmad, putra Al-Mu’tashim. Melalui Al-Kindi pula kosakata bahasa Arab banyak berkembang dan menghadirkan berbagai karya hasil filsuf terkenal seperti Ibnu Sina, Al-Farabi, dan lain sebagainya.

2. Psikologi

Al-Kindi juga dikenal sebagai orang yang ahli dalam ilmu psikologi. Dia mengatakan bahwa daya jiwa terbagi menjadi tiga. Yaitu appetitive (daya bernafsu), irascible (daya pemarah), dan cognitive atau rasional (daya berpikir).

Seorang manusia bisa menjadi raja ataupun diibaratkan seperti hewan tergantung daya jiwa mana yang berkembang dan mendominasi. Jika kehidupan seseorang didominasi oleh nafsu dan amarah, maka orang tersebut tidak ada bedanya dengan hewan.

Sedangkan jika orang tersebut menjadikan akal budi atau daya pikir mendominasi, maka dua daya jiwa lainnya akan bisa dikendalikan. Dengan begitu, orang tersebut bisa diibaratkan seperti raja.

3. Matematika

Warisan ilmu lainnya yang diberikan oleh Al-Kindi adalah warisan di bidang matematika. Melalui Al-Kindi, angka India dikenal dan masuk ke dunia Islam maupun kristen. Al-Kindi juga disebut sebagai pelopor pembacaan sandi dan juga ahli dalam bidang medis.

Perpaduan keahlian matematika dengan medis ini menjadi ilmu pengetahuan yang dapat membantu banyak umat manusia. Karena dengan dua keilmuan ini, maka tenaga medis mampu mengembangkan skala yang membantu seorang dokter untuk mengukur potensi obat mereka dengan lebih baik.

Karya Al-Kindi dalam bidang matematika juga mencakup berbagai hal di dalamnya. Seperti aritmetika, geometri, angka India, harmoni angka, perkalian angka, jumlah relatif, proporsi mengukur, proporsi waktu, hingga prosedur numerik dan lain sebagainya.

Al-Kindi bahkan menulis empat volume buku yang membahas tentang penggunaan angka India. Buku tersebut berjudul On the Use of the Indian Numerals atau Kitab fi Isti’mal al-‘Adad al-Hindi. Dengan adanya karya ini, Al-Kindi memberikan kontribusi besar terhadap difusi sistem penomoran India, baik di Timur Tengah maupun di Barat.

Selain tiga hal tersebut, tentu saja masih ada banyak warisan lain yang ditinggalkan oleh Al-Kindi. Baik yang secara langsung maupun tidak. Karena itu, mempelajari kisah dan kiprah para ilmuwan muslim adalah sesuatu yang perlu dilakukan oleh umat Islam masa kini.

Share This

Share This

Share this post with your friends!