Haji dan umroh adalah ibadah yang menjadi dambaan umat muslim di seluruh dunia. Kedua ibadah ini mungkin sering terlihat sebagai ibadah yang mirip. Utamanya karena baik haji ataupun umrah sama – sama dilaksanakan di Baitullah. Lalu, apa bedanya haji dan umrah?

Makna serta Hukum Haji dan Umrah

Secara makna atau definisi, haji dan umrah sudah memiliki perbedaan. Haji berarti mengunjungi Baitullah dengan sengaja, baik secara fisik maupun jiwa untuk menunaikan amalan tertentu dan dilaksanakan pada waktu tertentu juga. Yaitu pada saat bulan – bulan haji.

Hukum haji adalah wajib jika memiliki kemampuan. Kemampuan yang dimaksud di sini adalah kemampuan secara spiritual, fisik, dan finansial. Apabila seseorang telah memiliki kemampuan tersebut, maka hukum melaksanakan haji baginya menjadi wajib. Sehingga, apabila orang tersebut tidak mau melaksanakan haji, maka bisa termasuk dalam golongan orang yang murtad.

Sedangkan umrah adalah ziarah atau kunjungan ke Baitullah untuk melaksanakan amalan tertentu. Yaitu thawaf, sai, dan bercukur. Umrah tidak harus dilakukan pada saat bulan haji saja. Hukum umrah sendiri memiliki perbedaan antar ulama. Sebagian ulama ada yang mengatakan bahwa hukum umrah adalah wajib, setidaknya satu kali seumur hidup sebagai penyempurna ibadah haji.

Namun, ada pula yang mengatakan bahwa hukum umrah adalah sunnah. Dengan berlandaskan riwayat dari Jabir, yaitu ketika Rasulullah ditanya apakah umrah hukumnya wajib, Beliau menjawab,

Tidak, dan ketika kau umrah, maka itu lebih baik bagimu
(HR. At-Tirmidzi)

Namun, riwayat ini disebut Imam Nawawi dalam al-Majmu’ sebagai riwayat yang lemah.

Rukun Haji dan Umrah

Secara rukun, haji dan umrah memiliki rukun yang berbeda. Haji dilaksanakan dengan serangkaian rukun haji. Mulai dari niat ihram, wukuf di Arafah, thawaf, sai, dan memotong rambut. Sedangkan umroh memiliki rukun yang lebih sedikit dibandingkan dengan rukun haji. Yaitu niat ihram, thawaf, sai, dan memotong rambut.

Dalam umroh, tidak ada rukun wukuf di Arafah, sehingga pelaksanaan umroh memerlukan waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan pelaksanaan haji.

Waktu Pelaksanaan Haji dan Umrah

Hal yang paling mendasar dan membedakan antara haji dan umrah adalah waktu pelaksanaan ibadahnya. Haji memiliki waktu pelaksanaan yang lebih terbatas karena harus dilaksanakan pada waktu – waktu tertentu saja. Yaitu pada bulan haji  yang dimulai sejak bulan Syawal hingga awal Dzulhijjah.

Sedangkan waktu pelaksanaan umrah adalah kapan saja sepanjang tahun. Anda bisa menyesuaikan waktu umrah dengan waktu luang atau waktu liburan yang Anda miliki. Tidak ada batasan pelaksanaan umrah karena umrah tidak memiliki waktu khusus dalam pelaksanaan ibadahnya.

Karena perbedaan waktu pelaksanaan inilah masa antri untuk haji cenderung lebih panjang dibandingkan dengan masa antri umrah. Bahkan, banyak orang yang menjadikan umrah sebagai salah satu rutinitas untuk mengisi kekosongan hati di saat – saat tertentu. Hal ini tentu saja tidak masalah. Apalagi jika memang diiringi dengan kemampuan secara spiritual, fisik, dan finansial.

Share This

Share This

Share this post with your friends!