Ketika kita melaksanakan salat, pasti saat melakukan tahiyat awal dan akhir selain mengucapkan dua kalimat syahadat dan solawat kepada Rasulullah Saw, kita juga mengucapkan solawat kepada Nabi Ibrahim as. Lalu, pernahkah Anda berpikir kenapa kita juga harus mengucapkan solawat kepada Nabi Ibrahim as? Kenapa bukan Nabi lain? Atau kenapa harus ada Nabi Ibrahim? Ternyata dibalik itu semua, ada kisah di dalamnya, dan kisah ini bermula Ketika Allah Swt pertama kali menciptakan Nabi Adam as.
Setelah Allah menciptakan manusia pertama yaitu Adam AS, kalimat pertama yang dilihat oleh Nabi Adam adalah kalimat syahadat yang berbunyi, “Laa illaha illallah, muhammad-ar-rasulullah”.
Lalu, Nabi Adam as bertanya kepada Allah tentang siapakah sosok Muhammad itu? lalu Allah menjawab pertanyaan Nabi Adam as. Allah menjawab bahwa dia (Muhammad) adalah rasul terakhir atau penutup para rasul dan nabi, dan dia (Muhammad) adalah yang paling mulia diantara semua rasul. Umat Rasulullah Saw juga diberi kemuliaan atas umat-umat yang lain.
Kemudian Nabi Adam as memohon kepada Allah supaya ia diberi anugerah oleh Allah, yaitu ia cukup ingin menjadi umat Muhammad SAW. Namun, Allah menolak permintaan Adam.
Begitu juga dengan nabi-nabi yang lainnya seperti Nabi Musa as. Sehingga Allah sendiri menegur Nabi Musa as agar ia ridha dengan segala sesuatu yang Allah telah karuniakan kepadanya. Banyak nabi yang memohon kepada Allah agar bisa menjadi umat Muhammad Saw, namun tidak ada satupun yang Allah kabulkan.
Begitu pula Nabi Ibrahim as, saat beliau memohon agar dapat menjadi umat Muhammad Saw, Allah menolak permintaannya. Namun, Allah menjanjikan kepada Ibrahim as bahwa Nabi Muhammad Saw akan lahir dari garis keturunannya. Selain itu, nama Ibrahim as juga akan selalu disebut-sebut oleh Rasulullah dan umatnya setiap saat.
Selain itu, Nabi Ibrahim as adalah imam, ummah, hanif, qanit lillahi azza wa jalla, kepadanya bersumber nasab para nabi dan beriman kepadanya para penganut syariah (muslimun, nashara dan Yahudi)
Ibrahim merupakan nabi yang paling agung setelah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Karena itu Allah Ta’ala mengabarkan kepada kita bahwa Dia menjadikannya sebagai Khalil (kekasih).
Hal tersebut telah Allah Swt sampaikan dalam firman-Nya,
Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayanganNya.
(QS. An-Nisaa”: 125)
Seluruh para nabi yang datang setelahnya adalah keturunannya dari kedua anaknya; Ishaq dan Ya’kub, kecuali Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam yang merupakan keturuanan dari Ismail bin Ibrahim.
Nabi kita Muhammad shallallahu alaihi wa sallam memiliki kekhususan dengan Ibrahim dibanding yang lainnya. Ibrahim alaihissalam adalah bapak bangsa Arab, dia merupakan bapak Rasulullah shalallahu alaihi wa salam dari segi nasab.
Syekh Ibnu Utsaimin rahimahullah ditanya tentang di istimewakannya Nabi Ibrahim alaihissalam dengan dakwah tauhid, padahal seluruh nabi menyerukan tauhid,
Beliau menjawab, seluruh nabi membawa tauhid. Allah Ta’ala berfirman,
Dan Kami tidak mengutus seorang Rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, Maka sembahlah olehmu sekalian akan aku.
(QS. Al-Anbiya’: 25)
Akan tetapi Ibrahim adalah bapak bangsa Arab dan bapak bangsa Yahudi. Dia menyeru kepada tauhid yang murni. Yahudi dan Nashrani mengaku bahwa mereka adalah pengikutnya. Akan tetapi kaum muslimlah pengikut sebenarnya. Nabi Ibrahim alaihisshalatu wassalam diberi keistimewaan karena dia merupakan bapak para nabi, dia pemilik ajaran yang lurus, kita diperintahkan untuk mengikutinya. Karena kita lebih utama untuk menjadi pengikut Ibrahim. Sebagaimana firman Allah Ta’ala,
Sesungguhnya orang yang paling dekat kepada Ibrahim ialah orang-orang yang mengikutinya dan Nabi ini (Muhammad), beserta orang-orang yang beriman (kepada Muhammad).
(QS. Ali Imron: 68)
Oleh karena itu, dalam setiap shalat kita selalu menyebutkan nama Ibrahim dalam setiap tahiyat. Seperti yang telah Allah janjikan kepada Ibrahim bahwa namanya akan selalu disebut-sebut oleh umat Rasulullah SAW.
Alhamdulillahirobilalamin
Semoga menjadikan amal jariyah hingga husnul khotimah, aamiin
Pengetahuan banget jadi lebih mengerti kita sholat dengan per kata ( doa ) dalam melaksanakan sholat.